Translate

Sabtu, 26 September 2015

Puasa Asyuro - Hikmah puasa dan Niat Puasa tasu’a (9 Muharam) dan ‘asyura (10 Muharam) bagi Manusia - KokoLinds.Com

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163). An Nawawi -rahimahullah- menjelaskan, “Hadits ini merupakan penegasan bahwa sebaik-baik bulan untuk berpuasa adalah pada bulan Muharram.
Keutamaan puasa ‘Asyura sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Qotadah di atas. Puasa ‘Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertekad  di akhir umurnya untuk melaksanakan puasa ‘Asyura tidak bersendirian, namun diikutsertakan dengan puasa pada hari sebelumnya (9 Muharram). Tujuannya adalah untuk menyelisihi puasa ‘Asyura yang dilakukan oleh Ahlul Kitab.


Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma berkata bahwa ketika Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam melakukan puasa hari ’Asyura dan memerintahkan kaum muslimin untuk melakukannya, pada saat itu ada yang berkata, “Wahai Rasulullah, hari ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashrani.” Lantas beliau mengatakan, “Apabila tiba tahun depan –insya Allah (jika Allah menghendaki)- kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan.” Ibnu Abbas mengatakan, “Belum sampai tahun depan, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallamsudah keburu meninggal dunia.” (HR. Muslim no. 1134).
 Puasa yang dilaksanakan setiap tanggal 9 dan 10 Muharram disebut juga puasa hari tasu’a dan hari ‘asyura. Hari ‘Asyura adalah hari ke 10 bulan Muharam, sedangkan hari Tasu’a adalah hari ke 9 bulan Muharam.

Hukum puasa pada hari ‘Asyura adalah sunnat muakkad.



وعن ابن عباس رضى الله عنهما ان رسول الله صلى الله عليه وسلم صام يومعا شوراء وامر بصيامه





“Dari Ibnu ‘Abbas r.a, bahwa Rasulullah saw melakukan puasa pada hari ‘Asyura dan beliau memerintahkan untuk melakukannya”

(Muttafaq ‘alaih)


Imam Bukhori dan Imam Muslim berpendapat bahwa kata “memerintahkan” pada hadits tersebut hukumnya tidak sampai derajat wajib, tetapi sunat.

Pahala melakukan puasa pada hari ‘Asyura adalah sesuai dengan hadits :


وعن ابي قتادة رضى الله عنه ان رسول الله سئل عن صيام يوم عا شوراء فقال يكفر السنة الماضية


“Dari Ibn Qatadah r.a, bahwa Rasulullah saw ditanya soal puasa pada hari ‘Asyura. Beliau bersabda bahwa puasa hari ‘Asyura bisa mengkafarati dosa (kecil) selama satu tahun ke belakang”. 

(HR Muslim)



Hukum puasa pada hari ‘Tasu’a juga sunnat , sesuai hadits nabi :


وعن ابن عباس رضى الله عنهما قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لئن بقيت الى قابل لا صومن التاسع

“Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada (hari) kesembilan”.

(HR Muslim)



Hikmah dianjurkannya puasa hari ke 10 disertai dengan hari sebelumnya/hari ke 9 adalah :

1. supaya berbeda dengan umat Yahudi, karena mereka juga dulu menjalankan tradisi puasa bertepatan pada tanggal 10 muharam saja, sehingga untuk membedakannya disunatkan bagi umat Islam melakukan puasa pada tanggal 9 10 muharam
2. menjaga kehati-hatian dari salah penanggalan awal muharam terutama bagi mereka yang ragu-ragu penentuan tanggal 1 muharam.
3. menjaga dari sebagian pendapat ulama bahwa puasa hanya 1 hari tanpa ada hari lain yang menemani adalah hal yang kurang baik, hal ini berdasarkan itba’ kepada pendapat yang menyatakan bahwa puasa pada hari jumat saja tanpa hari sebelum atau sesudahnya adalah kurang baik, namun Imam Syafi’I dalam Al Um, menegaskan bahwa tidak apa-apa menjalankan puasa hanya pada tanggal 10 Muharamnya saja, tanpa hari sebelumya. 

Sedangkan mengenai puasa pada tanggal 11 Muharam, sebuah hadits riwayat Imam Ahmad menyatakan :

صوموا يوم عا شوراء وخالفوا اليهود وصوموا قبله يوما وبعده يوما



“Puasalah kamu pada hari ‘Asyura dan berbedalah dengan puasa kaum Yahudi, dan puasalah sehari sebelumnya serta sehari setelahnya”


Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda : “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam”. (HR. Muslim)
“ Ketika Rasulullah saw. tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari ‘Asyura’, maka beliau bertanya : “Hari apa ini?”. Mereka menjawab :“Ini adalah hari istimewa, karena pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, oleh karena itu Nabi Musa berpuasa pada hari ini. Rasulullah pun bersabda : “Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian“ . Maka beliau berpuasa dan memerintahkan sahabatnya untuk berpuasa.”(HR Bukhari dan Muslim)
Sebagian ulama seperti Ibnul Qayyim dan yang selain beliau menyebutkan bahwa puasa ‘Asyura terbagi menjadi tiga keadaan:
1. Berpuasa pada hari ‘Asyura dan Tasu’ah (9 Muharram), ini yang paling afdhal.
2. Berpuasa pada hari ‘Asyura dan tanggal 11 Muharram, ini kurang pahalanya daripada yang pertama.
3. Berpuasa pada hari ‘Asyura saja, sebagian ulama memakruhkannya karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk menyelisihi Yahudi, namun sebagian ulama yang lain memberi keringanan (tidak menganggapnya makhruh).
Berdasarkan hadist Ibnu Abbas ra, bahwasanya ia berkata : Ketika Rasulullah saw. berpuasa pada hari ‘Asyura’ dan memerintahkan kaum Muslimin berpuasa, para shahabat berkata : “Wahai Rasulullah ini adalah hari yang diagungkan Yahudi dan Nasrani”. Maka Rasulullah pun bersabda :”Jika tahun depan kita bertemu dengan bulan Muharram, kita akan berpuasa pada hari kesembilan.“ (H.R. Bukhari dan Muslim)

HIKMAH PUASA ‘ASYURA
Dari Abu Qatadah -radhiyallahu ‘anhu-, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa hari ‘Asyura. Beliau menjawab, “(Puasa tersebut) Menghapuskan dosa satu tahun yang lalu”. (HR. Muslim)
Dosa-dosa yang dihapus disini adalah dosa-dosa kecil saja. Adapun dosa-dosa besar, maka seorang Muslim harus bertaubat dengan taubat nasuha, jika ingin diampuni oleh Allah swt.
Dari Ibnu Abbas r.a berkata Rasulullah S.A.W bersabda : ” Sesiapa yang berpuasa pada hari Aasyura (10 Muharram) maka Allah S.W.T akan memberi kepadanya pahala 10,000 malaikat dan sesiapa yang berpuasa pada hari Aasyura (10 Muharram) maka akan diberi pahala 10,000 orang berhaji dan berumrah, dan 10,000 pahala orang mati syahid, dan barang siapa yang mengusap kepala anak-anak yatim pada hari tersebut maka Allah S.W.T akan menaikkan dengan setiap rambut satu darjat. Dan sesiapa yang memberi makan kepada orang yang berbuka puasa pada orang mukmin pada hari Aasyura, maka seolah-olah dia memberi makan pada seluruh ummat Rasulullah S.A.W yang berbuka puasa dan mengenyangkan perut mereka.”
Lalu para sahabat bertanya Rasulullah S.A.W : ” Ya Rasulullah S.A.W, adakah Allah telah melebihkan hari Aasyura daripada hari-hari lain?”. Maka berkata Rasulullah S.A.W : ” Ya, memang benar, Allah Taala menjadikan langit dan bumi pada hari Aasyura, menjadikan laut pada hari Aasyura, menjadikan bukit-bukit pada hari Aasyura, menjadikan Nabi Adam dan juga Hawa pada hari Aasyura, lahirnya Nabi Ibrahim juga pada hari Aasyura, dan Allah S.W.T menyelamatkan Nabi Ibrahim dari api juga pada hari Aasyura, Allah S.W.T menenggelamkan Fir’aun pada hari Aasyura, menyembuhkan penyakit Nabi Ayyub a.s pada hari Aasyura, Allah S.W.T menerima taubat Nabi Adam pada hari Aasyura, Allah S.W.T mengampunkan dosa Nabi Daud pada hari Aasyura, Allah S.W.T mengembalikan kerajaan Nabi Sulaiman juga pada hari Aasyura, dan akan terjadi hari kiamat itu juga pada hari Aasyura !”.
Semoga bermanfaat. dan selamat menjalankan ibadah puasa sunah asyura bagi yang menjalankan nya , semoga ibadah puasa sunah nya di terima Allah,Swt ……. amin


Puasa Tasu'a dan Puasa Asyuro - Bulan Muharam merupakan bulan yang penuh barokah bagi umat muslim di seluruh dunia karena pada bulan ini kita semua sedang merayakan tahun baru islam. Menurut beberapa orang bahkan bulan Muharram ini adalah bulannya anak yatim karen akita ketahui bersama bahwa pada bulan ini banyak sekali santunan untuk anak yatim dimana-mana.


Ada beberapa yang masih bingung atau belum tahu sama sekali bagaimana doa niat puasa Tasu'a. Hal ini sangat rawan karena bagaimanapun juga niat adalah yang paling utama seperti dalil Innamal A'mallu biniaat.

Bulan Muharram merupakan salah satu dari empat bulan haram yang telah Allah muliakan. Secara khusus Allah melarangan berbuat zalim (maksiat) pada bulan ini untuk menunjukkan kehormatannya. Allah Ta’ala berfirman,


فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ



“Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. Al-Taubah: 36)


Yuukk bagi yang belum tahu bacaan doa atau niat Puasa Tasu'a kita niatkan hari ini untuk berpuasa keesokan harinya dengan mengucapkan lafadz niat seperti dibawah berikut ini:

Bacaan Niat Puasa Tasu'a (puasa 9 Muharram)


نَوَيْتُ صَوْم تَاسُعَاء سُنَّة لله تَعَالى



NAWAITU SAUMA TASU'A SUNNATALILLAHI TA'ALA
Artinya : 
"Saya niat puasa hari Tasu'a, sunnah karena Allah ta'ala." 


Ingat: Setiap setelah membaca lafadz maka kita wajib untuk melafalkannya melalui ucapan dengan menggunakan bahasa sesuai dengan arti yang terkandung didalamnya. Lantas apa saja anjuran puasa Tasu'a ini? Seperti yang dikutip dari http://www.konsultasisyariah.com/anjuran-puasa-hari-tasua/ bahwa setidaknya ada 3 anjuran bagi umat muslim untuk melaksanakan puasa ini yaitu:

Anjuran Puasa di Bulan Muharram

Pertama, tujuan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan puasa Tasu’a adalah untuk menunjukkan sikap yang berbeda dengan orang Yahudi. Karena beliau sangat antusias untuk memboikot semua perilaku mereka.

Kedua, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam belum sempat melaksanakan puasa itu. Namun sudah beliau rencanakan. Sebagian ulama menyebut ibadah semacam ini dengan istilah sunah hammiyah (sunah yang baru dicita-citakan, namun belum terealisasikan sampai beliau meninggal).

Ketiga, fungsi puasa tasu’a adalah mengiringi puasa asyura. Sehingga tidak tepat jika ada seorang muslim yang hanya berpuasa tasu’a saja. Tapi harus digabung dengan asyura di tanggal 10 besoknya.

Nah bagi yang belum mengetahui bagaimana bacaan niat dari puasa Asyuro ini mari kita sama-sama membaca lafadzhnya di bawah ini ya:

Bacaan Niat Puasa Asyuro 10 Muharram


نويت صوم عشر سنة لله تعالى

"Nawaitu sauma 'asyura lillahi ta'ala"
Artinya :
“ Saya niat puasa hari ’Asyura , sunnah karena Allah ta’ala.”

Keuntungan Menjalankan Puasa Asyuro

Puasa Asyura ini memiliki beberapa keutamaan seperti yang dikutip dari http://rumaysho.com/hukum-islam/puasa/2832-amalan-puasa-asyura.html salah satunya yang terdapat pada firman Allah di Al-Quran di bawah ini:

كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا أَسْلَفْتُمْ فِي الْأَيَّامِ الْخَالِيَةِ

“(Kepada mereka dikatakan): "Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu".” (QS. Al Haqqah: 24)

Mujahid dan selainnya mengatakan, ”Ayat ini turun pada orang yang berpuasa. Barangsiapa meninggalkan makan, minum, dan syahwatnya karena Allah, maka Allah akan memberi ganti dengan makanan dan minuman yang lebih baik, serta akan mendapat ganti dengan pasangan di akhirat yang kekal (tidak mati).

(Dihimpun dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel Pavorit Blog

Renungan Kehidupan

Keinginan dan kemauan dapat menarik kesempatan,
tapi,....
Kekawatiran hanya akan memancing kegagalan hidup....

Mari Menebar sedekah,
Maka, Kita akan menuai kemakmuran Hidup dalam kebersamaan umat...

Tulis Kisahmu...
Hidup Terlalu singkat bila kita hanya melihat n mendengar kisah orang lain,
Gerakan tanganmu, mari kita ubah dunia kita....

Dunia Boleh Berputar,
Orang lain Boleh lebih pintar,
Tapi hati tak akan gentar menghadapi siapapun yang lebih Tangguh dan pintar...

Yakinlah, Kita Pasti Biza, pasti sanggup, dan kita harus Sukses dalam segala hal Dunia akhirat...
Salam Sukses, Luar Biaza,,,,